LPPM UPN ”Veteran” Jakarta, (26/5/2023), Kota Depok mengikuti seleksi calon Kota Kreatif Dunia UNESCO Creativity City Network (UCCN) 2023. Kota Depok bersaing dengan 5 kota/kabupaten di Indonesia diantaranya Kabupaten Ponorogo, Kota Bitung, Kabupaten Bantul, Kota Surakarta dan Kota Salatiga.
Sebagai salah satu nominasi Kota Kreatif, Kota Depok memiliki inovasi untuk menciptakan 5000 Wirausaha Baru dan 1000 Perempuan pengusaha. Dalam hal ini Kota Depok bersaing dengan 5 kota atau kabupaten lainnya di Indonesia untuk menjadi 2 terbaik melaju ke tingkat internasional mewakili Indonesia.
Kota Depok juga mengajukan diri sebagai kota kreatif dengan sektor media arts, terutama aplikasi. Dadang Wihana selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, menjelaskan bahwa “Potensi ekonomi kreatif (ekraf) di bidang media arts sangat besar lebih dari 150 startup ada di Depok mulai dari tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional” ujarnya.
Untuk memperkuat langkah Pemkot Kota Depok dalam mengajukan diri sebagai kota kreatif dunia dan dalam memajukan ekraf di Kota Depok sudah dilakukannnya dari hulu ke hilir. Dari hulu terdapat beberapa sekolah diantaranya Madrasah Teknotura yang sudah menerapkan kurikulum belajar abad 21 melalui pendekatan Project Base Learning.
“Lalu berkembang komunitas yang memproduksi banyak startup, seperti kode creative hub dan tersediannya sistem pendanaan untuk pengembangan usaha dari Fundex” ujar Dadang Wihana selaku Kepala Bappeda Kota Depok.
Kemudian untuk hilirnya, Pemkot Depok berperan dalam mendukung pengembangan ekraf dalam hal kebajikan salah satunya dengan menyediakan Wifi gratis di seluruh Rukun Warga (RW). Melalui program 5.000 WUB dan 1.000 Perempuan Pengusaha dilahirkannya wirausaha Baru (WB) serta start up.
Dadang Wihana selaku kepala Bapedda kota Depok juga menjelaskan bahwa “Dampak ekraf khususnya media arts akan menjadi lokomotif bagi sub sektor ekraf lainnya, seperti kuliner yang dapat dikembangkan melalui aplikasi” tutupnya.
