Share this info

LPPM UPN “Veteran” Jakarta (2/12/2025) – Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) melaksanakan Research Synergy Foundation (RSF) bersama LPPM UPNVJ menggelar konferensi internasional bertajuk JICRISD 2025 secara daring pada Selasa, 2 Desember 2025. Acara ini diselenggarakan atas dukungan penuh dari Pusat Studi Gender Saraswati UPNVJ, yang diketuai oleh Guru Besar UPNVJ, Prof. Dr. Erna Hernawati.

JICRISD 2025 mengusung tema “Mainstreaming GEDSI Principles in Sustainable Development in the Global South”, dengan fokus pada integrasi prinsip-prinsip Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) dalam proses penelitian, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan. Tujuan utamanya untuk memastikan bahwa riset dan kebijakan tidak memperlebar ketimpangan, melainkan memberi akses dan dampak adil bagi semua kelompok, termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas.

Cuplikan materi Prof. Popy Rufaidah yang menampilkan data Statista terkait preferensi gender pemimpin politik dunia tahun 2024 dalam sesi ilmiah Konferensi JICRISD 2025.

Konferensi ini menghadirkan para pakar global dan pemangku kepentingan dari berbagai institusi internasional, antara lain:

  • Prof. Popy Rufaidah — Universitas Padjajaran
  • Assoc. Prof. Rachael – University of Melbourne, Australia
  • Pimpinan LPPM UPNVJ, Sri Lestari Wahyuningroem, Ph.D.
  • Assoc. Prof. Dr. Hendrati Dwi Mulyaningsih (Pendiri RSF)

Melalui seminar dan diskusi panel, para peserta dari berbagai latar mulai dari akademisi, peneliti, hingga pembuat kebijakan berkesempatan merancang solusi inklusif yang menjawab tantangan pembangunan di kawasan Global South tanpa meninggalkan kelompok rentan.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik UPNVJ, Dr. Henry Binsar, menegaskan komitmen universitas terhadap pengembangan ekosistem penelitian global yang berkeadilan. Ia menyatakan bahwa lewat JICRISD 2025, UPNVJ berupaya memperkuat kebijakan serta praktik riset yang responsif terhadap keberagaman sosial dan kebutuhan kelompok rentan.

Penyelenggaraan konferensi ini menjadi penting mengingat di banyak negara berkembang termasuk di Global South laju pembangunan sering berjalan cepat tanpa mempertimbangkan kelompok rentan. Tanpa pengarustamaan GEDSI, kemajuan bisa memperlebar kesenjangan, baik dari aspek digitalisasi, akses layanan, maupun lingkungan. JICRISD 2025 hadir sebagai wadah dialog dan kolaborasi global untuk mengatasi tantangan tersebut secara inklusif.

Baca juga:  Selamat Kepada Para Pengelola Jurnal Penerima Anugerah Widya Mwat Yasa Bidang Pengelolaan Jurnal TA 2023/2024.

Dengan kolaborasi antara LPPM UPNVJ, RSF, Pusat Studi Gender Saraswati UPNVJ serta keterlibatan aktif berbagai institusi dan pakar dari dalam maupun luar negeri, JICRISD 2025 diharapkan memantik upaya riset dan inovasi yang lebih sensitif terhadap aspek gender, disabilitas, dan keadilan sosial.

UPNVJ melalui LPPM berharap konferensi ini menjadi momen penting yang memperkuat peran perguruan tinggi sebagai “motor perubahan sosial” mendorong penelitian yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga membawa dampak nyata bagi keberlanjutan dan keadilan sosial di masyarakat.

×

Hello

ada yang bisa kita bantu ? :)

× Perlu Bantuan?