LPPM UPN Veteran Jakarta yang diwakili oleh Ketua LPPM, Ibu Sri Lestari Wahyuningroem, dan Kapus HKI Bapak Kayus K Lewoleba, memenuhi undangan Kementerian Hukum dan HAM RI , Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, untuk menghadiri kegaiatan “IP Sharing Experience dan Safari Paten 2021 Bagi Sentra HKI” , pada hari Rabu-Kamis, 2-3 Juni 2021 bertempat di The Trans Luxury Hotel Bandung.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka implementasi Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang serta untuk meningkatkan wawasan di bidang kekeyaan intelektual di kalangan pengurus Sentra KI terkait pertumbuhan teknologi, inovasi dan pemanfaatan system kekayaan intelektual dalam alih teknologi. Kegiatan ini juga meliputi paten drafting dan konsultasi teknis/ mediasi untuk permohonan paten wilayah Jawa Barat dan sekitarnya . Narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Direktorat Paten, Deputi Bidang Pengembangan Ristek dan Pengembangan Ristek, LIPI, Bio Farma dan Perwakilan dari WIPO.
Dalam laporan kegiatan Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual Daulat P Silitongan mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai upaya membangun kesadaran akan pentingnya perlindungan kekakayaan intelektual di era global, sekaligus menetapkan tahun 2021 sebagai tahun paten. Sedangkan Direktur Jenderal KI Freddi Harris dalam sambutan pembukaan mengatakan ;
“Jika Indonesia mau jadi negara maju, maka jadikan kekayaan intelektual sebagai unggulan. saatnya sinergi antar Pemerintah dan lembaga untuk bekerja sama demi kepentingan masyarakat yang lebih besar. Apapun hasil produk yang mereka ciptakan dan berpotensi memiliki nilai ekonomis, mereka akan mengajukan hak kekayaan intelektualnya, baik paten, merek dagang, dan desain industri. Setiap negara maju selalu berupaya mengedepankan perlindungan Kekayaan Intelektual, kita bisa lihat Jepang, Amerika Serikat, negara-negara eropa, selalu memberdayakan hak cipta, paten, merek, dan sebagainya sebagai potensi pendapatan negara yang besar”.